Prinsip, Strategi, dan Pendekatan

Untuk mewujudkan hasil-hasil yang diharapkan dalam upaya menciptakan dampak bagi alam dan masyarakat Kampung Dumaring, berupa terlindunginya hutan dan sungai secara berkelanjutan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dari usaha berbasis pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa ekosistem secara berkelanjutan, Program Kolaborasi Konservasi Hutan dan Sungai Dumaring mengembangkan prinsip, strategi, dan pendekatan sebagai berikut:

● Masyarakat adalah aktor utama dalam konservasi hutan dan sungai berkelanjutan.

Sejak awal dan terus berlanjut sepanjang pelaksanaan program, menempatkan masyarakat dan Pemerintah Kampung Dumaring bukan hanya sebagai penerima manfaat dari hutan dan sungai maupun dari Program Kolaborasi Konservasi tetapi juga sebagai aktor utama.

Masyarakat dan pemerintah kampung merupakan pihak yang paling berhak sekaligus bertanggung jawab dan dapat diandalkan dalam jangka panjang dalam melindungi secara berkelanjutan sekaligus memanfaatkan secara berkelanjutan hutan dan sempadan sungai.

● Konservasi adalah mengenai memberi terlebih dahulu, meminta kemudian.

Alam memberi lebih dahulu kepada masyarakat, baru kemudian alam meminta kepada masyarakat untuk melindungi alam.

Pengembangan dan pengelolaan usaha-usaha masyarakat berbasis pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa ekosistem di dalam dan/atau dari hutan dan sempadan sungai dilakukan sejak awal Program Kolaborasi Konservasi dilaksanakan dan terus berlanjut sepanjang pelaksanaan program.

Langkah ini dilakukan untuk memberikan bukti bahwa konservasi hutan dan sempadan sungai benar-benar dapat memberikan manfaat nyata bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat serta kemajuan kampung. Situasi ini akan menguatkan komitmen masyarakat dan pemerintah kampung untuk melindungi hutan dan sempadan sungai.

● Penguatan kapasitas masyarakat adalah bagian krusial dalam memastikan keberlangsungan hutan dan sungai dalam jangka panjang.

Penguatan kapasitas masyarakat, melalui berbagai cara (pelatihan, workshop, kunjungan belajar, melakukan langsung, pendampingan, diskusi terbuka) dilaksanakan sejak awal dan terus berlanjut sepanjang pelaksanaan program untuk menjadikan masyarakat memiliki pengetahuan, kecakapan, dan kepercayaan diri untuk ambil bagian dalam seluruh aspek program.

Ke depan, masyarakat akan mampu memainkan peran sebagai aktor utama, dimana masyarakat secara mandiri mampu melindungi secara konsisten dan mengelola secara bijaksana hutan dan sempadan sungai serta mengembangkan dan mengelola usaha-usaha berbasis pemanfaatan hutan dan sempadan sungai yang memberikan hasil besar dan berkelanjutan.

● Pendekatan partisipatif adalah kunci dalam konservasi hutan dan sungai.

Pendekatan partisipatif pada setiap tahap pelaksanaan program (merancang gagasan, menyusun rencana, menghitung anggaran, melaksanakan, memantau, mengevaluasi) dan semua aspek dari Program Kolaborasi Konservasi (melindungi hutan dan sungai, memantau hutan dan sungai dan ancaman terhadap hutan dan sungai, mengelola lembaga, mengelola usaha, mengelola aset dan keuangan, membuat catatan dan laporan, bekerja sebagai tim, mengembangkan dan mengelola kerja sama dengan pihak lain, menggandeng dan meyakinkan para pihak kunci) menjadi salah satu bagian integral dari penguatan kapasitas masyarakat.

Pendekatan ini menguatkan hasil dari cara-cara yang biasa ditempuh sebuah program konservasi (misal pelatihan).